Hujan gerimis..
aku berlari kecil ke tempat printnan yang terletak di sebelah tempat fotokopi, di area kampusku.
Setelah sebelumnya aku sempat bersitegang dengan Bapak "Tai lalat" si penjaga information center..perihal formulir beasiswa..ohoohoo kadar koleris tak bisa dikendalikan..seperti biasa aku selalu merasa berdosa di akhir sikap 'ketus'ku tadi.... ahaa...sudahlah... kembali ke tempat printnan... (karena inti cerita sebenarnya bukan disitu)
Setengah jam lagi pertemuanku dengan adik-adik mentor yang kucintai di masjid akan dimulai... aku yang tak punya laptop mesti ngeprint slide untuk jadi bahan materi di sesi mentoring kali ini. Tak apalah...dengan keterbatasan media..semoga materi tetap tersampaikan dan dipahami.
Seorang petugas printnan berperawakan gendut...agak pendek (iyellaaah secara aku kan tiang listrik!) dan berwajah oriental yang melayaniku. Sebelumnya aku pernah diceritain sama si Aa' Sam.. si penjaga jualan alat tulis yang baik hati yang tokonya ada di seberang tempat printnan itu, tentang si penjaga printnan itu.. "dia mualaf za...namanya Rahman kalo gak salah" kata si A' Sam.
Jadi begitulah.... aku pun merequest file Ma'rifatul Qur'an untuk diprintkan slidenya ke si Rahman penjaga printnan. Beberapa lama sambil file menunggu di print, si Rahman mulai tertarik membaca slide ku.... "Teh boleh saya baca ya?" katanya... "Oh silahkan mas...baca aja" kataku.
Kemudian dia mulai mengkomen tulisanku tentang keajaiban fenomena alam yang terdapat di al Qur'an.... "Mbak.. ini teh beneran? bla bala bla..."kata si Rahman kemudian. Aku mulai menanggapi dengan ringan... wahhh nampak antusias ni kayaknya.... begitu selanjutnya..sampai dia membaca tulisan salinan ku yang lainnya.. "Mbak... tadabbur artinya apa?? bla bla bla....". aku mulai menerangkan dengan bahasa dan kalimat yang termudah agar si Rahman paham.
Setelah itu pembicaraan berlanjut seputar keislaman... dia mulai bercerita bahwa dia adalah seorang mualaf...dari kecil sudah yatim piatu..dan sudah pernah mendalami beberapa ajaran agama...namun ternyata islamlah yang paling nyantol di hatinya. Lalu cerita - cerita lainnya yang mendukungnya untuk memeluk agama yang indah ini.. ahhh subhanallah sekali... suatu perjuangan untuk seorang Rahman bisa seperti sekarang ini...
Kemudian obrolan mengalir ke topik adik asuh KMI... si Rahman rupanya terheran-heran ngeliat masih ada mahasiswa yang masih mau peduli dengan anak - anak.... kemudian menjurus ke Unit Kegiatan Mahasiswa yang aku geluti, Keluarga Muslim Itenas... "Ya.. mas bisa datang kapan saja mas mau ke masjid ato sekre kami....untuk belajar agama... insya Allah kita siap dan terbuka untuk semua kalangan kok" kataku lagi (oh...ya benar kan teman2 di KMI...aku udah kadung promosi gini gak taunya kagak ada yang standby di sekre kan bisa berabe). Si Rahman semakin takjub...antusias....
Kebetulan saat itu aku membawa buku 'Nutrisi Jiwa'... buku pegangan peserta mentoring milik kampus UNP*D yang dipinjamkan seorang sahabat kepadaku. Kontan kuberikan buku itu ke Rahman.. "Mas ini ada buku bagus.... ulasannya ringan dan simpel seputar keislaman... karena versi mahasiswa...bisa dibaca2 untuk nambah pengetahuan" kataku. Si Rahman pun menerima dan menawarkan sebuah buku kepadaku..kayaknya dia tak mau kalah denganku.."mbak, udah baca buku 'Saksikan bahwa Aku Seorang Muslim' belum?? saya punya loh...bagus isinya... besok saya bawakan bukunya buat mbak" katanya dengan semangat. Aku mengangguk saja... "boleh.." kataku lagi.
Sudah pukul empat sore... aku harus menemui adik-adikku... obrolan kali ini nampaknya harus disudahi dulu...sebelum pamit, terakhir kutanya namanya siapa.....-ehm pura2nya aku gak tau- "hm... nama saya banyak.. mau yg versi mana? " katanya... "hahaa... yang versi islam aja deh" ujarku. "nama saya Abdurrahman... panggil saja Rahman" .
Dan begitulah.... hujan masih gerimis.. saya masih terharu saat itu... lebih terharu lagi karena Rahman yang baik hati menggratiskan biaya printnan ku kali ini.. karena tau itu materi untuk mengajar....-eiih alhamdulillah dah!-
Aku tak sabar ingin memberi 'sesuatu' dan pencerahan yang lebih lagi kepada Rahman yang baik hati... Rahman yang masih akan harus berproses untuk menjadi pribadi muslim yang baik lagi....
karena aku pun juga masih akan seperti itu.....
Terima kasih Allah untuk episode hari ini.
Hidayah itu memang ada....tapi bukan saatnya menanti hidayah...hidayah tidak datang dengan sendirinya...hidayah bukan dinanti atu diharapkan... tapi hidayah itu dicari dan diusahakan!!!!
bersemangatlah mencari hidayah terbaikmu wahai Rahman...
_oryza_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar