27 Februari 2009

10 Ciri Manusia Kreatif

Ada kebiasaan yang memperlambat berpikir, ada pula memperlancarnya. Roger von Oech, lewat bukunya A Whack on Side of the Head, menjelaskan sepuluh kebiasan manusia keratif. Coba cocokkan dengan diri Anda, berapa yang sudahdimiliki dan mana lagi yang perlu ditingkatkan.

1. Suka mencari jawaban kedua
Anda jangan hanya punya satu solusi yang berati hanya punya satu pilihan.
Kreativitas meminta Anda menemukan jawaban kedua yang mungkin lebih tepat.

2. Suka berpikir lunak
Kreativitas adalah pengembangan hasil otak kiri yang bersikap keras terhadap
ide oleh otak kanan yang lunak yang mengabaikan batasan dan lunak terhadap
berbagai ide.

3. Suka menggugat aturan
Jika aturan telah membatasi pilihan maka Anda harus mencari tahu mengapa
suatu aturan dibuat. Mungkin alasan itu tidak relevan ada lagi. Mungkin
sekarang ada pemecahannya yang lebih efektif.

4. Suka mencoba kemustahilan
Jangan sekali pun pernah membuang ide sepintas yang kelihatan mustahil.
Merenungkan lagi ide yang muncul dapat memicu berbagai kemungkinan baru.

5. Toleran terhadap hal dilematis
Dalam kenyataan, sering ide kreatif lahir dari situasi dilematis atau
kepepet. Adalah jarang inovasi muncul dari pola pikir yang tunggal, linier
dan pasti.

6. Melihat kesalahan sebagai peluang
Ada orang yang suka mencari aman dan menghindari dari kemungkinan salah atau
gagal. Sesunggguhnya kesalahan justru menempatkan kita memperoleh hal yang
tak didapat bila melakukan dengan benar.

7. Suka humor dan santai
Memang ide kreatif muncul ketika terdesak situasi, tapi lebih banyak ide
brilian dan segar lahir dari suasana santai dan gembira. Saat kita santai
dan gembira pertahanan mental jadi longgar sehingga tidak pusing terhadap
aturan, hal mustahil maupun yang keliru.

8. Suka meninjau dunia luar
Orang yang sibuk melihat dunia dalamnya sendiri akan kehilangan banyak ide.
Meninjau dunia luar adalah wahana meraih ide baru untuk dunia dalam kita.

9. Berani berpikir beda
Umumnya orang berusaha menyesuaikan dengan budaya organisasinya. Padahal
tekanan organisasi bisa memasung kreativitas. Jadi, berani lah pro terhadap
hal yang tidak disetujui mayoritas walau tidak harus terlalu terbuka.

10. Terbuka terhadap gagasan baru
Orang yang mengaku bukan orang yang kreatif berarti telah memasung diri
sendiri. Ingatlah, bahwa ide akan berkembang bila kita memberinya ruang.
Baik dengan tambahan dari luar diri Anda atau tidak menekan ide yang telah
dipunyai.


Aku Rindu Zaman Itu …

Aku rindu zaman ketika halaqoh adalah kebutuhan, bukan sekedar sambilan apalagi hiburan …Aku rindu zaman ketika mambina adalah kewajiban bukan pilihan apalagi beban dan paksaan …
Aku rindu zaman ketika dauroh menjadi kebiasaan, bukan sekedar pelangkap pengisi program yang dipaksakan …
Aku rindu zaman ketika tsiqoh menjadi kekuatan, bukan keraguan apalagi kecurigaan …
Aku rindu zaman ketika tarbiyah adalah pengorbanan, bukan tuntutan, hujatan dan obyekan….
Aku rindu zaman ketika nasihat menjadi kesenangan bukan su’udzon atau menjatuhkan …
Aku rindu zaman ketika kita semua memberikan segalanya untuk da’wah ini …
Aku Rindu zaman ketika nasyid ghuroba manjadi lagu kebangsaan…
Aku rindu zaman ketika hadir liqo adalah kerinduan dan terlambat adalah kelalaian …
Aku rindu zaman ketika malam gerimis pergi ke puncak mengisi dauroh dengan ongkos yang ngepas dan peta tak jelas …
Aku rindu zaman ketika seorang ikhwah benar-benar berjalan kaki 2 jam di malam buta sepulang tabligh da’wah di desa sebelah …
Aku rindu zaman ketika pergi liqo selalu membawa infaq, alat tulis, buku catatan dan qur’an terjemah ditambah sedikit hafalan …
Aku rindu zaman ketika binaan menangis karena tak bisa hadir di liqo …
Aku rindu zaman ketika tengah malam pintu diketuk untuk mendapat berita kumpul di subuh harinya …
Aku rindu zaman ketika seorang ikhwah berangkat liqo dengan ongkos jatah belanja esok hari untuk keluarganya …
Aku rindu zaman ketika seorang murobbi sakit dan harus dirawat, para binaan patungan mengumpulkan dana apa adanya …
Aku rindu zaman itu …
Ya Rabb …
Jangan Kau buang kenikmatan berda’wah dari hati-hati kami …
Ya Rabb …
Berikanlah kami keistiqomahan di jalan da’wah ini …

16 Februari 2009

Pernahkah

Pernahkah ...
merasa jadi orang paling payah???
merasa tidak dihargai ?
Pernahkah.....
merasa tidak pantas
merasa kecewa
Pernahkah...


ya..... saya pernah
barusan saja.....








hahaha.....
saya yang butuh banyak belajar
berjiwa kepemimpinan
bagaimana berkomunikasi yang baik
bagaimana memposisikan orang lain
bagaimana 'menggerakkan' orang lain
bagaimana membuat orang lain nyaman dan terbuka
dan bagaimana bagaimana lainnya......






ntahlah..... saya selalu merasa begini
jika lagi mimpin rapat hehehehe


yah.... apapun itu..............everything coz Allah
untuk semua crew2 divisiku
maafkan ketuamu ini
yang belum bisa membuat kalian nyaman
saya pun membaca raut dan gerak gerik kalian yang selalu resah kapan rapat akan segera berakhir
atau yang selalu diam saja dan tidak berkata apa2


maafkan ketuamu ini
maafkan
maafkan




















































hehehehe........................
sekedar mengungkapkan perasaan sesaat!!!
everything is ok !!!

Valentine and Palestine

There were no valentines
for the kids in palestine
no v-cards
no valentines day

there were no candy hearts
for the old decripit ones
no candy
no cinnamon buns

all you little boys and girls
we’ll give you all our candy pearls
pearls pearls pearls pearls pearls
we’ll give you candy pearls

where has all the candy gone?
candy candy candy

where has all the love gone?
 
Pernah dengar lagu dari lirik di atas? Nggak usah minder kalo belum, karena lagu ini memang bukan major label alias indie. Genrenya juga abstrak, bukan termasuk pop, rock, rap apalagi dangdut. Bahkan si penyanyi yaitu Tishomingo juga nggak jelas asal usulnya. Suaranya pun sangat cempreng dan nggak asik untuk didengar. Tapi at least, kita jadi tahu apa yang dia mau dari lirik lagu ciptaannya ini. Ia masih mau peduli dengan nasib jutaan manusia di Palestina, yang bagi zionis Israel dengan dukungan Amerika ingin dimusnahkan hingga akar-akarnya. Gimana nggak, bila bayi merah pun mereka bunuh dengan tangan dingin.
Terlepas dari sejarah asal-usul Valentine, hari ini diyakini oleh banyak orang sebagai hari kasih sayang. Hari yang penuh dengan permen, coklat, boneka, benda-benda berbentuk hati, dan warna pink. Budaya yang awal mulanya dari Italia dan kemudian dikomersilkan oleh Amerika ini semakin mendunia. Negeri-negeri muslim termasuk Indonesia pun jadi latah ikut-ikutan. Seakan-akan bila belum ikut merayakan hari Valentine, hidup serasa kurang pas, nggak gaul dan siap dicap kuno.
Amerika, Eropa dan banyak negeri muslim pun jejingkrakan merayakan Valentine. Memang sih ada beberapa orang yang merayakannya dengan syahdu tapi tetep aja ujung-ujungnya juga mengarah ke gaul bebas dan konsumerisme. Terus, apa dong hubungan antara hari Valentine dengan Palestine terutama Gaza yang awal tahun ini diserang selama 22 hari nonstop itu? Ikuti yuk, biar paham. 

Valentine, Palestine
Wah…apa hubungannya antara Palestina dengan hari Valentine? Secara langsung emang nggak ada hubungannya, tapi kalo dipaksa-paksain bisa juga yaitu dengan tujuan sekadar tahu seberapa buruk wajah Valentine dikaitkan dengan isu Palestina.

Bulan Februari semua toko dan hampir semua pusat perbelanjaan menjajakan barang-barang berlabel hari kasih sayang. Nggak cuma Amerika sebagai lokomotif penjaja budaya ini, tapi termasuk Indonesia dan banyak negeri muslim lainnya rela menjadi gerbong kayak sapi ompong yang ikut-ikutan merayakannya.
Lagu di atas ditulis oleh anak muda yang peduli tentang nasib bangsa Palestina. Dikaitkan dengan Valentine yang katanya hari kasih sayang, fenomena ini sangat jauh dari perlakuan dunia terhadap masalah Palestina. Nah, karena perayaan Valentine ini masih dekat dengan luka Gaza sejumlah 1300 nyawa lebih dibantai Zionis atas izin Amerika, maka kita patut untuk mengaitkannya dan melihat kebobrokannya.
Lagu di atas tuh kurang lebih terjemahan bebasnya gini neh: kalo emang Valentine itu hari kasih sayang, trus kemana rasa cinta itu pergi bila sudah kena masalah Palestina? Nah, bahkan anak muda yang nulis lirik ini aja punya kesadaran kemanusiaan tinggi kayak gini, gimana dengan kamu-kamu yang masih aja merayakan Valentine di saat sodara-sodara kita dibantai?
Lagu ini sebetulnya nyentil banget untuk melihat betapa bopengnya wajah peradaban Barat yang suka bersembunyi atas nama cinta dan kasih sayang. Ketika Israel penjajah dihujani roket dari wilayah Gaza aja, mereka teriak-teriak seakan dunia runtuh. Padahal para zionis itulah yang datang tak diundang untuk merampok wilayah Palestina. Namun ketika Penduduk Palestina mempertahankan diri, eh…malah dibilang teroris dan dibantai. 1300 jiwa melayang dengan mayoritas anak-anak dan wanita jadi korban. Namun apa kata pemerintah Amerika dan PBB yang katanya badan perdamaian? Mereka sepakat mendukung Israel dan meneruskan pembantaian atas rakyat Gaza.
Kedua pemerintah negara ini memang saling bantu dalam hal melemahkan kaum muslimin dari segala aspeknya, terutama dari segi budaya. Bahkan, bila ditelusuri, ternyata negeri penjajah semacam Israel pun, mempunyai tradisi yang tak jauh beda dengan perayaan Valentine ala Barat. Kita tak perlu heran Israel ikut-ikutan perayaan Valentine ini karena bukankah yang mempunyai ide adalah Israel besar? (baca: Amerika= Israel besar, Israel= Amerika kecil). 

Valentine ala Yahudi
Hadirnya hari Valentine, tidak begitu asing bagi komunitas Yahudi terutama dalam lingkup negara yang dirampas dari Palestina, yaitu Israel. Hari tersebut disebut Tu B’Av yang artinya adalah tanggal lima belas bulan Av (bulan orang Yahudi), kira-kira kalau dalam penanggalan masehi, tanggal ini jatuh sekitar akhir bulan Juli.
Tu B’Av ini adalah hari untuk merayakan cinta bagi orang Yahudi yang kurang lebih seperti hari Valentine. Para gadis yang dalam agama Yahudi begitu banyak larangan untuk bergaul dengan lawan jenis, pada Tu B’Av mereka keluar rumah dan memakai baju putih hasil dari meminjam serta berdansa-dansi di kebun anggur. Mereka berdansa untuk menarik lawan jenis dengan mengucapkan kata-kata “Hai para pemuda, bukalah mata kalian dan lihatlah kami. Pilihlah kami sebagai pasanganmu.”

Tak jauh beda dengan Valentine, mereka pun saling memberi bunga, permen, coklat, boneka, dan benda-benda lainnya dengan bentuk hati. Kapitalisme pun mengintip dan dimanfaatkanlah momen ini untuk meraup untung sebanyak mungkin dengan persewaan hotel, restoran dirancang dengan romantis dan lain sebagainya. Bahkan tradisi berpakaian putih itu pun ditinggalkan dan diganti dengan kaos nanggung yang (maaf) kelihatan pusarnya. Jadilah ajang ini tempat untuk melampiaskan nafsu dengan berzina atas nama hari kasih sayang.
So, bila Valentine yang notebene berasal dari budaya Romawi yang dipoles oleh budaya Kristiani lalu nyambung dengan budaya Yahudi, kita nggak perlu heran. Mereka tidak mengenal dosa, karena bagi mereka yang penting hidup ini having fun. Surga neraka itu urusan belakangan. Sangat khas sekulerisme (memisahkan agama dari kehidupan) yang itu bertentangan dengan Islam. Yang pantas kita herankan adalah apabila ada kaum muslimin yang masih mau turut serta berpartisipasi dalam ajang yang jelas-jelas maksiat ini. 

Tengoklah Palestina
Dari uraian di atas, marilah kita tengok Palestina yang baru saja dihancur-leburkan oleh Israel laknatullah. Nyambung nggak sih kasih sayang yang mereka gembar-gemborkan itu dengan kenyataan? Ada yang nggak nyambung dengan teori mereka tentang cinta dan kasih sayang bila dikaitkan dengan fakta pembunuhan keji anak-anak dan wanita atas nama memerangi terorisme. Teori mereka basi. Masa iya sih yang kayak begini masih aja kalian percaya untuk mengikuti yang namanya Valentine atau apa pun dengan menyalahgunakan cinta dan kasih sayang?

Di saat anak-anak dan remaja Palestina hidup di pengungsian tanpa rumah, tanpa makanan, tanpa selimut di musim dingin, masa iya kamu tega menghamburkan uangmu untuk sekedar candle light dinner dengan sang pacar? Ketika tiap saat hidup mereka terancam bom kimia Israel yang membuat mereka cacat seumur hidup dan merasakan sakit tak tertahankan, masih kamu tega befoya-foya dan berpesta atas nama hari kasih sayang?
Coklat, permen dan boneka yang merupakan bagian dari dunia anak-anak adalah barang mahal untuk dinikmati. Ketapel dan batu adalah mainan dan senjata bagi anak-anak dan remaja Palestina untuk melawan Israel yang diperlengkapi dengan senjata modern sokongan dari Amerika.
Bila ingin belajar cinta dan kasih sayang, layangkan pandanganmu ke tempat konflik ini. Seorang ibu yang rela melepas putra tersayangnya untuk berjihad demi cinta kepada Allah dan rasulNya. Seorang pengantin baru yang rela meninggalkan istri demi seruan jihad melawan Israel. Seorang anak, baik laki-laki maupun perempuan usia 10 tahun menggendong adiknya yang balita dengan sayang karena orang tuanya sudah syahid. Lalu, bentuk cinta yang seperti apa lagi yang kita inginkan?

Kita memang beda
Menjadi seorang muslim itu berbeda. Kita tidak butuh cinta semu berbalut nafsu atas nama maksiat. Kita butuh bukti bukan janji. Kita tidak butuh slogan-slogan cinta bila faktanya tak ada. Cinta dan kasih sayang yang diobral dalam acara bertajuk Valentine, ibarat baju yang diobral seribu tiga. Cinta dan kasih sayang itu jadi murahan dan kehilangan nilai serta rasanya. Nggak asik, gitu lho.

Cinta dalam Islam diperlakukan dengan agung. Cara memperoleh pasangan juga sudah diatur sedemikian rupa agar tidak melanggar harkat dan martabat manusia sebagai manusia. Harga diri masing-masing individu juga dijaga, bukan untuk diobral dengan genit sambil berdansa-dansi. Memberi coklat, bunga, dan kado pun boleh untuk mempererat ukhuwah dan selama tidak menimbulkan fitnah. Apalagi dalam kehidupan suami istri, wah…sangat dianjurkan itu.
Tidak ikut-ikutan acara Valentine bukan berarti kuno. Kuno atau tidaknya seseorang itu bukan dilihat dari ikutan ajang maksiat tersebut atau tidak. Tapi kuno tidaknya seseorang itu dilihat dari pola pikir dan perilakunya. Israel itu kuno, karena beraninya cuma bila didukung Amerika di persenjataan dalam melawan perlawanan Palestine. Israel itu kuno dan kejam karena beraninya cuma membunuh anak-anak dan wanita. Israel itu kuno ketika ia tidak berani face to face dalam bertempur dengan musuhnya. Jadi semua tentang zionis Israel itu kuno, kejam dan tak berperikemanusiaan. Masa iya, udah tahu begini kamu masih mau ikut-ikutan?
Tidak mem-beo acara Valentine bukan berarti anti Barat. Hal-hal yang bersifat netral dan tidak merusak akidah, bisa kita terima dengan tangan terbuka. Misalnya saja teknologi seperti komputer, pesawat terbang bahkan belajar bahasa Inggris. Itu sah-sah aja kok untuk dipelajari dan dimanfaatkan bagi kemaslahatan manusia. Tapi bila sudah pada tataran pemikiran dan peradaban semisal perayaan Valentine, natalan, demokrasi, hedonisme, permisifisme (paham serba boleh), atau isme lainnya, wah…nanti dulu.
Seorang muslim itu punya prinsip. Dia tidak akan pernah terombang-ambing oleh serbuan budaya yang nggak jelas asal-usulnya. Yang nggak jelas aja nggak mau apalagi yang jelas-jelas bukan budaya Islam dan tujuannya adalah merusak generasi muda muslim semisal Valentine’s Day ini. Jadi mulai saat ini, detik ini, tanamkan dalam diri kamu bahwa Valentine’s Day NO, tapi Islam YES, okay? Siippp deh! (buletingaul)

09 Februari 2009

Balada Mahasiswa Desain interior Perantauan yang Pas-pasan

Ini dia.....
kisah seorang mahasiswa....
menjelang detik2 pengumpulan tugas.... yang paling menentukan....


sudah hampir seminggu saya sibuk berkutat di kamar...
menyelesaikan lembaran2 porto yang bergeletakkan di lantai...
yap mau gak mau soalnya meja gambar saya adalah karton 3 mili disangga keramik putih 30 cm x 30 cm... alias saya ngampar di lantai...


sedih juga rasanya
sedikit mengabaikan amanah dakwah kampus
hum.... anak2 di sekre pada nyadar gak ya seorang Oryza sudah lama tidak nangkring di sekre KMi,.. afwan ya akh, ukh....saya juga merasa berdosa, tidak bisa me manage waktu dengan baik,.... amanah2 dakwah terbengkalai untuk sesaat,...


kembali ke kamar Oryza....
menjelang h-3,... saya yakin dibalik kesulitan pasti ada kemudahan...
teman kosan saya si Nia udah pulang dari kampung halamannya,... dengan sukacita dia ngebantuin saya bikin maket,... makasi ya Nia...... untung aja dirimu anak desain juga,.. jadi rada2 ngerti tentang tugas ku ini,.. huehehehe


Saya pun semakin yakin di balik kesulitan pasti ada kemudahan,
di H-2,.. saya semaik galau, porto belum beres, maket masih berantakan, tiba2 sahabat saya meng sms, dirinya lagi iseng2 ke sekre,... hum.... ya udah mending juga ke kosan bantuin saya bikin maket, kata saya sambil bercanda...
tiba2 di sore yang indah itu.... seseorang mengetuk kamar saya,... huaaa...seperti malaikat saja si Sofi beneran mampir ke kosanku,.. akhirnya sore itu maket saya dibantu oleh anak Desain Produk yang karya Desainnya mau diajuin ke HAKI,... syukron jiddan ukhti.... di masa2 saya lagi kangen sahabat2 seprejuangan,... dirimu pun datang, senang rasanya....kita ngerjain maket sambil cerita2...... tentang KMI, tentang mimpi kita,,... hueeeeheee




Saya benar2 yakin di balik kesulitan pasti ada kemudahan,
H-1,.. saya semakin galau,... porto belom di render,..... iseng2 sms adik kelas saya yang jago banget ngerender buat maen ke kosan saya,... eh gak taunya beneran, adik menteeku itu mau juga mampir ke kosan, ngebantuin ngerender!!! akhirnya, saya pun banyak belajar darinya.... makasih Ratih,....


dan hari H tiba,.... dengan segala jerih payah,... berjuang membereskan porto dan maket,,.... jam 13.oo saatnya pengumpulan poro. Nah sekarang saya bingung gimana caranya bawa dua barang berat ini sekaligus,..masa mau bolak balik kosan kamous 2 kali,... hum... lumayan juga, porto 60 x 80 cm yang berlembar2 itu belum di ring lagi,...dan sekali lagi saya katakan di balik kesulitan pasti ada kemudahan, si ratih dengan sukarela mau nganterin saya pake motornya,.... duhai adikku,....arigato so much,....






Yah,... di tengah kondisi keuangan yang pas - pasan,.... saya pun akhirnya berhasil membereskan proyek 6 sks saya,....maket saya gak kalah ok kok sama yang pesen sama orang (huehe... narsis), yah walo bukan dalam kondisi yang terbaik, tapi sudah berusaha semaksimal mungkin
. Semoga Allah memberikan yang terbaik..


Dan sore itu
hujan pun mengguyur Bandung....
di bawah guyuran hujan,,... saya berjalan tenang,,... setenang hati saya saat ini.....untuk sesaat saya pun lega.,,... oh Oryza.... saatnya kembali ke medan dakwah !! umat menunggumu !! bisikan itu terlintas dalam desiran angin di balik rintiknya hujan....menyadarkan saya seketika!!!.