19 November 2009

Journey D' Museum


     Pukul 10 pagi,...5 orang perempuan baru saja turun dari kereta api Parahyangan jurusan Bandung - Jakarta. 4 orang wanita berkerudung bersama seorang sosok wanita Tiong Hoa (hehe pis Ti) pun beriringan menuruni kereta kelas eksekutif menuju eskalator turun.  Disambut dengan gedung - gedung yang menjulang tinggi, mereka langsung menuju shelter busway tak jauh dari stasiun gambir. Dan taraaa ini diaaa....Petualangan tour de museum baru akan dimulai.....
    
     Wait2.. sebelumnya..dalam rangka apa nih kita pada nyasar jalan2 di Jakarta ? apalagi di tengah hiruk pikuk dan kesibukan masa perkuliahan semester tujuh ?! mantap betol...(oi mak dah tua juga kita ya)..Yup.. tak dinyana..ini karena sebab akademis juga yang menuntut kita untuk melakukan study banding untuk proyek tugas DI (Desain interior) 5 kita.Karena tugas yang akan dijalani ialah  membuat Perancangan interior 'Public Space', dan kebetulan targetan kita adalah sama., yaitu merancang museum..maka survey dan study banding TKP mesti dilakukan biar data yang didapat akurat, serta perancangan desain interiornya dapat dievaluasi / redesain sesuai dengan kenyataan di lapangan...

     Yippiee.. dan hasilnya.....kita tak sekedar survey...tapi juga jadi kesempatan untuk liburan, nge refresh kepenatan otak...bersama sahabat2 tercinta....walopun dengan kondisi kocek yang super pas2an daengan bermodal niat..semangat..dan nekad, namun petualangan kita kali ini tetap menjadi petualangan yang berkesan dan menambah koleksi pengalaman untuk diceritakan ke anak cucu kita...hihihi Pengen tau gimana serunya perjalanan kita? cekidooot cuuy..this is it!


     Hari pertama....Bersama sang Mr.tour guide Aa' Heru..kita pun diajak berkelana menuju suatu kawasan bersejarah di Jakarta yang belum pernah kita singgahi sebelumnya...Kota Tua. !!.Berhubung kondisi dompet yg pas2an..alhasil A'Heru menawarkan akomodasi yang murah meriah,efisien namun tetap nyaman (oh nyaman?)..ahaa..busway!!. Akhirnya impian saya umtuk naik busway tercapai juga hihi..ternyata gak senyaman yang dibayangkan....masih mending busway yang ada di kampung halaman sendiri (Batam gitu cuy... punya busway juga dung).

nampang di shelter....


     Gemericik suara perut tak bisa disembunyikan, akhirnya kita mampir dulu ke pujasera di samping Museum Bank Mandiri.. well, setelah amunisi perut diisi dan tenaga pulih kembali... target pertama tujuan kita di Kompleks Kota Tua ialah Museum Wayang. Namanya juga Kota Tua, bangunan museum sebenarnya adalah bangunan kuno peninggalan Belanda yang disulap jadi museum. Di sepanjang perjalanan kawasan Kota Tua ternyata udah banyak muda - mudi wisatawan lokal yang bertandang kesana... banyak yang jadi fotografer n model dadakan..maklum... emang area nya pas n bagus banget untuk lokasi pemotretan... ini dia salah satunya yang tertangkap basah :



    sesi pemotretan di Kota Tua


     Sekilas tampak muka Museum Wayang terlihat kecil, karena berada diantara dempetan ruko di kompleks Kota Tua, namun setelah masuk ke dalam, baru kerasa luasnya.. apa yang membuatnya terasa luas? well, so pasti karena pengaruh ceillingnya yang tinggi... atmosfer ruang pun jadi adem... ini dia keunikan bangunan Belanda guys... Dengan biaya administrasi sebesar 1000 perak kita udah dapet pengetahuan baru tentang koleksi di Museum Wayang. 

     Hayo.... ngaku.... pasti kita taunya wayang tuh cuma ada wayng golek sama wayang kulit kan???? but, do u know guys, ternyata Indonesia punya banyak aneka ragam jenis wayang yang berbeda di setiap masa dan daerahnya,... dan semuanya terangkum di sini. Saya sampe takjub, ngeliat perbedaan karakter wayang golek yang berbeda - beda di tiap daerahnya... tampak dari detail, ornamen dan ukurannya, belum lagi ada wayang2 yang dibuat pas zaman revolusi (jaman2 kita mau merdeka tuuuh), serta banyak lagi jenis wayang lainnya. mantep deh!.


wayang jaman pra kemerdekaan...


Neng Fani ama Nyak Babeh ye..^^


Kita berpose...

      Puas berkeliling di museum wayang, kita lanjutkan perjalanan ke Museum Fatahillah... Biaya masuknya juga murah, cuma 2000 perak, kalo pelajar / mahasiswa juga dapet kortingan lagi loh.. (that's why i love with my student's status hihihi). Museum yang satu ini ternyata berisikan perjalanan kota Jakarta n kental dengan kebudayaan betawinya.  Di lantai keduanya pun masih banyak peninggalan - peninggalan mebel sisa zaman juragan2 Belanda tempoe dulu... saya gak mau cerita panjang lebar.. cekidooot potonya aja nih biar jelas n kebayang hehehe


Ada yang tau ini siapa??



ini yang menarik...lantainya dari potongan kayu solid...


 suasana tampak luar di siang hari



 wall paint..d' history story...nice work !


 dulunya bekas penjara ..wuiiih serem juga


 
 patung ini no sensor sodara2...



Ini namanya meriam si Jagur, yang terkenal itu



  Kenangan kita dengan si Jagur


Museum Fatahillah

     Gak terasa udah jam 3 sore.. Waktu untuk berkelana di Museum bertingkat 2 itu sudah habis. Wah segini aja nih.. ups... tenang sodara2  ternyata di luar masih ada objek menarik untuk dijelajah. Di sudut lapangan museum Fatahillah tampak sepeda ontel berjejeran untuk disewakan. Umh.. target menarik untuk dicoba. Biaya sewa perjamnya 20rb rupiah. Wah luamayan kalo patungan berlima jadinya cuma bayar Rp.4000,-/masing2. Selagi teman - teman istirahat sambil menimati  kerak telor, kita gantian menunggangi sepeda yang udah hampir langka keberadaannya itu untuk mengitari sekitar kompleks Kota Tua... really good..am i look Bu muslimah di Laskar Pelangi ya?? heehe...
 



Bu Muslimah dan Ling ling ^^

 
Yang syuting juga ada nih...


 Hari kedua, petualangan dilanjutkan ke Museum Tekstil, Museum yang terletak di kawasan Tanah Abang ini emang terlihat terpencil, hampir gak terlihat malah, karena areanya yang berdekatan dengan pasar. 
     
     Kalo mau dirunut sejarahnya, gedungnya sendiri pada mulanya adalah rumah pribadi seorang warga negara Prancis yang dibangun pada abad ke - 19. Kemudian dibeli oleh konsul Turki bernama Abdul Azis Almussawi Al Katiri yang menetap di Indonesia. Selanjutnya tahun 1942 dijual kepada Dr. Karel Christian Cruq. Di masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, gedung ini menjadi markas Barisan Keamanan rakyat (BKR) dan tahun 1947 didiami oleh Lie Sion Pin. Pada tahun 1952 dibeli oleh Depsos dan pada tanggal 25 oktober 1975 diserahkan kepada Pemda DKI Jakarta yang untuk kemudian pada tanggal 28 Juni 1976 diresmikan penggunaannya oleh Ibu Tien Soeharto sebagai Museum Tekstil.



museum tekstil..here we come !

     Walopun bangunan yang digunakan untuk museum tidak terlalu besar, namun kesan asri di lingkungan museum masih dapat dirasakan... pengen liat dalemnya kayak gimana... ini saya sajikan beberapa potonya:

Batik pusaka



interior Museum Tekstil



perhatikan deh...lantai interiornya masi pake tegel asli sejak zaman dulu...how cool...


     Selain memajang pameran tentang Batik, di Museum Tekstil ini juga terdapat ptaman Pewarna Alam, Pameran untuk hasil tenun di gedung terpisah yang terletak di smping kanan gedung utama , serta workshop kelas membatik yang terletak di belakang gedung utama. Sayang karena waktu yang mepet, kita jadi gak bisa nyobain ngebatik... padahal sepertinya menarik,  hum....lain kali pasti ke sini lagi dan diniatin belajar ngebatik deh.... i wish!. Yuk Mari kita singgahi satu persatu....

 
kelas membatik (bau lilin mode on)


 

workshop batik




Mesin pintal untuk menenun


alat tenun tradisional


mesin tenun tradisional


lain dari yg lain

     Wuih menarik bukan, biar makin kebayang lebih baik langsung pada atang sendiri aja ke Museum tekstil ini. Berhubung waktu yang kita punya semakin mepet, kita pun langsung cabut untuk singgah mengunjungi satu target Museum terakhir.... Museum nasional... kita datang!

Di depan museum...
 
      Museum nasional atau museum gajah ini terletak di Jakarta Pusat, seberangan persis sama Monas. kenapa disebut museum gajah? oh oh ternyata tak lain tak bukan karena adanya patung gajah yang diletakkan di depan museum,katanya ini hadiah dari Raja negeri Thailand buat Indonesia, co cweeet ya ^^.
      Berkunjung ke museum ini saya jadi inget film Midnite in the Museum, wah kebayang kalo film itu ngambil tema Museum Nasional Indonesia, pastinya bakal lebih seru.... ya jelas dong, Indonesia punya lebih banyak ragam kebudayaan, situs peninggalan bersejarah,yang gak dipunyai sama bangsa Amrik sana. 

Area dalam museum...full of situs2 dan arca2 bersejarah
 

 Bagian dalam gedung, berisi pameran koleksi benda - benda sejarah Indonesia


      Bangunan museum yang besar ini membuat kita cukup kelelahan juga. Tapi semuanya tergantikan dengan suguhan koleksi benda - benda bersejarah ala seluruh wilayah nusantara ini... how great ! saya makin mengakui kalo bangsa kita ini kereenn banget.... kebudayaannya yang kaya dan beragam pasti bikin sirik bangsa lain. oh.... i'm lovely indonesia !.


     Akhirnya perjalanan museum berakhir di sini, karena kita harus mengejar kereta pukul 02.00 siang maka mau gak mau kita harus ngebut ke Gambir biar gak ketinggalan kereta.
sebuah pengalaman manis, perjalanan mengunjungi museum memang jadi alternatif menarik untuk digunakan sebagai ajang liburan, murah,,,nambah ilmu,,, dan tetap fun!. Selamat tinggal Jakarta, saatnya kita mulai berkarya kembali,,, mengkonsep dan merancang museum sebagai tanda bakti kita untuk tetap mencintai hasil budi daya karya tanah air!. (oryza_sativa)

 sayonara Jakarta!

terima kasih banget2 buat 4 orang sahabatku:Hesti, Fani, Ratih, Teh Wina, dan Mr. Tour Guide Aa'Heru (yang setia setiap saat ehehee (buat traktiran makan siangnya juga ya A' hehehehe)

Tidak ada komentar: