r a m a d h a n c o u n t d o w n
20 Juli 2011
15 Juli 2011
Sandal
Ini sebongkah sisa kisah perjalanan saya saat berkunjung ke PRJ beberapa pekan kemarin (baca cerita PRJ saya di tulisan sebelumnya :D ). 
Awalnya saya memang tak ada niat untuk mencari barang apapun karena timing bepergian yang tidak pas di akhir bulan. Di arena PRJ, teman saya mengajak ke area Department Store yang menggelar diskon besar - besaran. Tak tanggung-tanggung, semua item dibandrol sekitar 50-70%, ini dept.store lagi cuci gudang nampaknya. 
Begitu antusias teman - teman saya memilih barang incarannya (maklum deh wanitaa boo,liat diskonan berasa liat durian runtuh dari langit ketujuh ), saya yang memang tak ada ide sama sekali langsung kecantol pandangan pertama pada stand sandal kulit di sebelah sudut area toko itu. Ini bukan sandal wanita loh, ergh,, karena udah yakin kalo nyari sandal wanita pasti gak akan ada ukuran internasional buat saya, tapi sandal untuk kaum adam yang mereknya saya pikir lumayan bermutu dan pasti awet. 
Mumpung diskon, saya berniat membelikan sepasang sandal untuk Ayah di kampung, hitung-hitung sebentar lagi lebaran, bisa jadi oleh-oleh buat Ayah. Sebulan yang lalu ketemu Ayah di Jakarta, sepatu yang ayah pakai untuk hadir di wisuda kakak pun udah rada mengelupas kulit imitasinya. Tapi, Ayah masih pede saja karena memang Ayah orangnya gak neko2 dan terlampau sederhana. 
Karena saya memang tidak ingat ukuran kaki Ayah, langsung saya telpon Ayah seketika di situ, (pengennya sih gak pake nelpon biar surprise). "Pa, adek lagi di PRJ ni, mau beliin sandal buat Papa,ukuran kaki Papa berapa?". Ujarku santai di balik telepon. Namun apa kata ayah," ah udahlah Sa, gak usah repot-repot..nanti duitmu habis lagi, tabung aja duitnya". Jleb.. si Ayah bukannya senang malah mendownkan hatiku,"eh Pa, gakpapa kok, ini yang merek bagus lagi diskon gede2an..beli 1 gratis 1 malah". Aku kali ini berbohong, "oalah..(sejenak Ayah terdiam). Ya udah, alhamdulillah wa syukurillah... kebetulan juga sandal Papa udah rusak nih, ukurannya 43, makasih banyak ya Dek". Dan entah mengapa, seketika air mata saya nyaris mengenang di bawah kelopak mata, tak memperdulikan orang - orang di sekitar, saya hanya tertegun dan terdiam. 
Mungkin, baru hal - hal seperti ini yang baru bisa saya persembahkan ke Ayah, tapi dengan begitu bersahajanya Ayah yang memang butuh malah lantas menolaknya, lagi - lagi demi mengkhawatirkan kebahagiaan anaknya. Maafkan anakmu Pa, terlalu berjibaku dengan kehidupan yang lain namun terlampau lalai denganmu saat ini. 
Ehm, kalo jaman kuliah dulu, saya memang paling getol nelponin or sms Ayah, tapi tak lebih karena uang kiriman sudah mau habis, atau karena harus mengemis minta uang buat tugas. Sisanya,nyaris tak ada percakapan berarti diantara kami. Kecuali menanyakan kabar, dan bagaimana kuliahnya? dapatkah lagikah duit beasiswa tu? lumayan kalo dapat bisa bantu Ayah mengurangi budget untuk biaya kuliah ;'). 
Saat wisuda kemarin bahkan bisa jadi kisah memorable buat kami. Untuk pertama kalinya Ayah datang ke kampusku,karena waktu pertama kuliah dan mencari kosan di Bandung saya diantar sama pakde dan bude dari Bekasi :D. Ayah menghadiri acara kelulusan wisudaku dengan sukacita. Wajahnya sumringah dan penuh kebanggaan saat namaku dipanggil ke depan dan kami bertiga (sama ibu) maju untuk menerima selamat dari pak rektor. For surely, saya sama sekali tidak mendewakan prestasi akademik or penghargaan apapun kecuali untuk membuat Ayah dan Ibu bahagia di kampung sana. 
Tapi kini, ketika sudah mulai belajar mandiri, sudah saatnya kita belajar memberikan kebahagiaan yang sesungguhnya. Sekali lagi, bukan menunjukkan kebahagiaan dalam bentuk pemberian materi dan itu berarti lunas sudah semua hutang kehidupan, tapi dengan perhatian dan limpahan cinta serta do'a di setiap malam untuk orang tua kita. 
Betapa rindunya mereka pada kita walaupun tak pernah sekalipun terucap, tapi dari binar matanya yang menua ketika lama tak bertemu atau sekedar mendengar tutur katanya yang berat namun berusaha ditegarkan,gemuruh rindu sudah terpancar di hati mereka untuk anak-anaknya yang sudah menapak dewasa. Jagalah senantiasa kedua orang tuaku ya Rabb, sebagaimana mereka menjagaku sewaktu masih kecil. 
-Oryza-
13 Juli 2011
10 Juli 2011
New U
So happy for the new u...
one step closer to get Jannah :)
keep istiqomah n always proud to be a moslemah for my bestiest :* 
luv u coz Allah
behind the story:
 Beberapa minggu yang lalu, ketika tau sahabatku ini mau serius berjilbab, saya pengen ngasi kejutan kecil buat dia... sebuah buku tentang jilbab saya selipkan di balik pintu kamarnya ketika pulang kerja. What a surprise.. she's so happy... tekadnya semakin bulat. Di hari minggu yang lalu, langsung nemenin nimbun inventarisasi buat 'new look'nya. Alhamdulillah, berkat isi buku tadi, setidaknya sahabatku udah tau kalo jilbab itu sebaiknya tidak transparan, kependekan, warna kemencrangan, dan syariat lainnya. Fine, baik aku dan dia masih sama - sama belajar untuk menjadi muslimah yang baik. However, congrats for new  u Hestia.. make Allah love you more and more....
New Brand
In the name of Allah
Hello July,
hello friends,
May I introduce my new brand,
it's all about my art work and design 
it's all about realize my dream will be come true someday
Now you can enjoy more my design work on this blog:
Don't forget to recommend my designs work to your friends :)
enjoy it.   
03 Juli 2011
Jelajah Jakarta
Ini cerita di akhir bulan juli kemarin. Saking penasaran sama even HUT nya ibukota Jakarta,akhirnya saya berkunjung juga ke Pekan Raya Jakarta (PRJ) bersama kawan2 gadis pondok kenanga.. Tapi nampaknya, kami salah memilih hari berkunjung, waktunya  pas di hari libur dan rata2 orang yang sudah gajian  ingin segera membelanjakan gajinya~eh saya belom~ so pastinya JI expo udah kayak tumpahan manusia. Sebelas dua belas suasananya sama Pasar Seni Itb di Bandung kemarin, tapi bedanya area di PRJ lebih luas dan beragam segmennya, jadi bisa lebih 'bernafas' seenggaknya.
Ok, niat mulia saya ke sini sebenernya cuma pengen jalan-jalan ketemu kerak telor, bir plethok dan ondel2.. hahahaa.. tapi salah besaar ternyata kalo dateng jauh2 cuma buat menunaikan niat aneh macam saya begitu, kalo gak ada perlu2nya yang dicari mending ga usah dateng. Atau kalo yang punya duit pas-pasan mesti pinter2 ngerem keinginan, soalnya segala barang yang dicari serba adaa..serba ngasih diskon pula, bener2 manjain buat kaum konsumtif laah.. n satu lagi, buat yang pengen manjain mata aja juga bisa. Soalnya, mbak2 SPG di sini beneran cantik2 dan seksoy2.. ehmm.. nunduk2 heii kalian kaum lelaki x).
Satu hal yang menarik, di setiap stand pameran berlomba - lomba menyuguhkan produknya dengan tampilan yang berbeda dengan desain booth n stand yang kereen2 sesuai konsep dagangan mereka..so excited n inspiring !. karena dari dulu saya udah seneng liat desain booth n exhibition yang aneh2 n nyentrik2...sekarang jadi makin nambah referensi aja... suatu saat pengen juga ngedesainin booth exhibition semacam itu (duh lupa gak difoto pula). 
Yang jadi perhatian lagi kalo saya jalan2 ke tempat umum atau even macem  ini adalah MUSHOLAnya. Di waktu sholat, saya kebagian nemu mushola di  area Gambir Expo di lantai 2, ebuseeet antrian udah macam ular naga,  kamar mandi wanita dan tempa wudhu digabung, kapasitasnya yang kecil gak  sebanding sama pengunjung yang membludak. Solatnya juga ga disediain  tempat khusus, cuma disediain karpet panjang  yang terhampar di satu  sisi bangunan gedung,alias ngampar.  Bener2 disayangkan, soalnya sholat  dengan kondisi darurat bener2 gak nyaman dan mengurangi  kekhusyu'an...mungkin  saya nya aja yang gak tau, ada area mushola tersendiri tapi entah di sudut bagian mana. iyuuk...
at the last,  FYI, even ini digelar sampe tanggal 10 Juli 2011, masih ada waktu buat yang penasaran pengen dateng ke PRJ di daerah Kemayoran ini, HTM biasa 20rb n weekend 25rb. Di sekitar area ini kamu juga bisa nemuin ratusan penjual  kerak telor bertebaran sampe di pinggir jalan besar, kalo di dalem PRJ dijual 15rb an,tapi kalo di luar harganya cuma 10rban hehee....well, segitu aja reportase jalan2 saya, c u for the next trip bay baaaaayy !
01 Juli 2011
APAKAH SAMPAI PADAMU BERITA TENTANG MAHANAZI?
APAKAH SAMPAI PADAMU BERITA TENTANG MAHANAZI?
 (Helvy Tiana Rosa)
Kabar apakah yang sampai padamu tentang Palestina?
 Apakah sampai padamu berita
 tentang  rumah-rumah yang dihancurkan
 tanah-tanah meratap berpindah tuan,
 bahkan manusia yg dibuldozer?
 Apakah sampai padamu berita
 tentang air mata yang tumpah
 dan menjelma minuman seharihari
 tentang jadwal makan yang hanya sehari sekali
 atau listrik yang menyala cuma empat jam sehari?
 Apakah sampai padamu
 berita tentang kanak-kanak yang tak lagi berbapak
 tentang ibu mereka yang diperkosa atau diseret ke penjara?
 Para balita yang menggenggam batu
 dengan dua tangan mungil mereka
 menghadang tentara zionis Israel
 lalu tangan kaki mereka disayat dan dibuntungi
 Apakah sampai padamu berita tentang masjidil Aqsha
 di halamannya menggenang darah
 dan tubuhtubuh yang terbongkar
 Peluru yang berhamburan di udara
 menyanyikan lagu kematian menyayat nadi
 kekejaman yang melebihi fiksi
 dan semua film yang pernah kau tonton
 di bioskop dan televisi
 Kebiadaban yang mahanazi
 Tapi orangorang di negeriku masih saja mengernyitkan kening:
 “Palestina? Untuk apa memikirkan Palestina?
 Persoalan di negeri sendiri menjulang!”
 Mereka bersungutsungut tak suka
 Membatu, tak jarang terpengaruh
 menuduh pejuang kemerdekaan Palestina
 yang membela tanah air mereka sendiri
 sebagai teroris!
 Duhai, maka kukatakan pada mereka:
 Tanpa abai pada semua persoalan di negeri ini
 Atas nama kemanusiaan: menyala-lah!
 Kita tak bisa hanya diam
 menyaksi pagelaran mahanazi
 sambil mengunyah menu empat sehat lima sempurna
 dan bercanda di ruang keluarga
 kita tak bisa sekadar
 menampung pembantaianpembantaian itu dalam batin
 atau purapura tak peduli
 Seorang teman Turki berkata:
 mereka yang membatasi ruang kemanusiaan
 dengan batasbatas negara
 sesungguhnya belum mengerti makna kemanusiaan
 Hai Amr Moussa tanyakan pada Liga Arab
 belum tibakah masanya bagi kalian
 bersatu, membuka hati, berani
 berhenti mengamini nafsu Amerika
 yang seharusnya kita taruh di bawah sepatu?
 Hai Ban Ki Moon,
 apakah Perserikatan Bangsa Bangsa itu nyata?
 Sebab tak pernah kami dengar
 PBB mengutuk dan memberi sanksi
 pada mahanazi teroris zionis Israel
 yang pongah melucuti kemanusiaan dan keberadaban
 dari wajah dan hati dunia
 Apakah kalian, apakah kita tak malu
 Pada para syuhada flotilla, Rachel Corrie, Yoyoh Yusroh
 dan George Galloway?
 Karena sesungguhnya kita bisa melakukan sesuatu:
 menyebarkan tragedi keji ini pada hatihati yang bersih,
 memberi meski sedikit apa yang kita punya
 dan mendoakan Palestina
 Apakah sampai padamu, berita tentang mahanazi itu?
 Tentang Palestina yang bersemayam kokoh
 di hati mereka yang diberi kurnia?
 Seperti cinta yang tak bisa kau hapus
 dari penglihatan dan ingatan,
 airmata, darah, dan denyut nadi manusia
: Lawan Mahanazi!
Langganan:
Komentar (Atom)

 
 









