25 Januari 2009

Suatu Hari Saat Menunggu...

Dan siang itu...
di depan kampus Itenas tercinta,
saya duduk dekat pos satpam, sambil menunggu dua teman saya... rencananya kita mau survey ke Suniaraja buat bikin lampu,..iya lampu, tepatnya buat kuliah Sistem Tata Cahaya, semoga aja lampu saya berhasil menjadi sebuah karya komersil dan orisinil, hueheeh


Lama nian, saya pun iseng menggunting - gunting artikel Palestina yang rencananya mau diterbitin di mading2 jurusan. Tak lama kemudian,... seorang bapak2 menghampiri saya,..


"Mbak boleh ganggu sebentar", deg.. saya kaget luar biasa gunting pun melayang jatuh ke permukaan tanah (nggak ding hiperbolis aja nih). Saya yang waspada setiap saat pun kali ini mesti waspada, khawatir orang di depan saya sekarang sedang ingin menipu saya, hum.... Oryza bukan orang yang mudah tertipu.


"Maaf mbak minta waktunya sebentar, boleh ?" orang itu dengan logat jawanya duduk di samping saya, "O.. boleh Pak". Kalo nih bapak macem2 saya tinggal teriak aja ke pak satpam.


"Begini mbak, saya dari wartawan Sindo...." Deg,.. bo'oong banget, ada wartawan ngajak ngobrol saya !! saya mulai berpikir yang enggak2..


"Saya mau minta pendapat Mbak, tentang alokasi 20 % untuk pendidikan pada APBD Jabar,..." .
Hahaa... dalam hati, saya baru tau Jabar mengalokasikan dana 20 % dari total APBD untuk pendidikan,.."jadi menurut Mbak sebagai mahasiswa bagaimana ?"


Gaswat,... tau apa saya tentang masalah ini, selama ini saya sering baca koran gak pernah dibahas masalah ginian, apa sayanya yang kelewat kuper ya..."Ng...ng...." saya mulai men-search segala daya intelekualitas yang dimiliki......


"Memang yang taun kemarin berapa yang dianggarkan Pak?" saya mulai sok nanya,...


"yang pasti tidak sebesar tahun ini...". Hm... saya mulai beranalisa,... entahlah tiba2 omongan saya jadi mengalir begitu saja, saya juga cerita tentang profesi ibu saya yang menjadi guru, dan pengorbanannya demi pendidikan, (thanx mom), habis yah... itu yang sebatas saya tau, ..
"Yah... intinya Pak, segala sesuatunya harus transparan !!! pemerintah mesti transparan terhadap dana yang dikeluarkan, karena itu menyangkut amanah untuk rakyat, untuk pendidikan, untuk generasi bangsa kita!!!" tampaknya bola2 api sedang terpancar di mata saya saat itu. (huehehe)


Lalu wartawan yang di tangannya memegang notes yang tidak akan pernah bisa saya baca tulisan latinnya itu mengambil foto saya, (haduh berasa orang penting). Wawancara pun terus berjalan dengan perasaan saya yang deg2an terus perihal takut salah ngomong.


"terima kasih atas waktunya mbak, wawancara ini akan dimuat besok dan akan digabungkan dengan tanggapan mahasiswa dari kampus lain".


Saya hanya bisa tersenyum di kulum.... bapak itu pun pergi..... Fiuh......


Hmh,.... baiklah, di siang itu.... seorang saya sedang membawa nama baik mahasiswa Itenas tentang pendapatnya mengenai suatu permasalahan di kota Bandung....
dan... dari sini terbuktilah, daya intelektualitas seorang mahasiswa diuji.




Saya kapok,.............................. jadi orang kuper,.....hikmahnya saya jadi mesti banyak melahap ilmu lagi,... ya segala ilmu dan pengetahuan.....................................karena toh, siapa tau, kejadian ini akan terulang lagi,...hmh... hal kecil yang sangat berarti dan jadi pelajaran buat saya.

Tidak ada komentar: